Tambrauw – Freeport ajak peneliti PT Freeport Indonesia (PTFI) telah membuka kesempatan kepada peneliti nasional dan internasional sejak 1994 untuk melakukan riset keanekaragaman hayati di wilayah operasi mereka di Papua.

Baca Juga : Update Demo DPR 25 Agustus, Massa Bawa Bendera One Piece-Jalan Ditutup
Melalui riset intensif di berbagai bidang—vegetasi, mamalia, burung, amfibia, ikan air tawar, dan serangga—PTFI telah memberikan kontribusi ilmiah signifikan terhadap pengetahuan biodiversitas Papua
Penelitian tersebut menghasilkan ribuan temuan, termasuk 16 spesies kepiting baru, sekitar 17 spesies mamalia dengan identitas belum pasti, serta 20–30 spesies kodok potensial.
Pada tahun 2025, hasil studi PTFI semakin fenomenal: berhasil mendokumentasikan lebih dari 130 spesies baru yang terdiri dari serangga, tumbuhan, kepiting, dan ikan. Tercatat ditemukan 50 spesies serangga, 29 jenis tanaman, 21 spesies kepiting, dan 2 jenis ikan dalam riset tersebut.
Temuan penting lain adalah penemuan kembali New Guinea Singing Dog, spesies anjing langka, yang kini didukung riset lanjutan bersama Universitas Cenderawasih.
Semua riset tersebut difasilitasi PTFI melalui penyediaan akses ke lokasi yang sulit dijangkau, termasuk infrastruktur dan transportasi bagi tim peneliti.
Dengan adanya PTFI di Mimika, akses terhadap kawasan Taman Nasional Lorentz pun semakin terbuka lebar untuk riset ilmiah.
Jumlah pelepasliaran satwa telah mencapai puluhan ribu ekor—seperti lebih dari 41.000 kura-kura yang dilepasliarkan di Taman Nasional Lorentz.
Dalam kerja sama dengan BBKSDA dan KLH, PTFI juga melepasliarkan ribuan satwa yang disita atau diserahkan masyarakat ke alam melalui fasilitas transit mereka di Timika.
Secara total, upaya pelepasliaran mencakup lebih dari 56.650 ini
Untuk mendukung riset dan pendidikan, PTFI membangun fasilitas seperti diorama ekosistem, taman botani, pusat penangkaran kupu-kupu
Upaya edukatif ini ditujukan untuk masyarakat Mimika—dari anak-anak TK hingga mahasiswa—untuk menumbuhkan kesadaran konservasi keanekaragaman hayati.
Kolaborasi riset PTFI mencakup lembaga bergengsi seperti LIPI, Universitas Cenderawasih, Universitas Negeri Papua, Universitas Diponegoro, dan bahkan Kew Gardens (Inggris).
















