Tambrauw – Kala Komentator KTT Momen tak terduga terjadi di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Malaysia akhir pekan ini. Seorang komentator acara yang sedang menyiarkan langsung kedatangan para pemimpin negara anggota ASEAN tiba-tiba salah menyebut nama Presiden Prabowo Subianto sebagai “Presiden Joko Widodo.”
Baca Juga : 2 Komisioner KPU Majalengka Disanksi Peringatan Keras oleh DKPP
Sontak saja, kesalahan kecil itu menjadi sorotan publik internasional dan bahan perbincangan hangat di media sosial.
Momen Salah Sebut yang Terekam Kamera
Dalam siaran televisi nasional Malaysia, tampak Presiden Indonesia Prabowo Subianto turun dari mobil kepresidenan dengan jas hitam dan peci khasnya.
Namun, komentator acara justru menyambut dengan kalimat,
“Dan kini tiba Presiden Republik Indonesia, Tuan Joko Widodo.”
Beberapa detik kemudian, komentator tersebut terdengar ragu, lalu cepat memperbaiki ucapannya.
“Oh, maaf, maksud saya Presiden Prabowo Subianto.”
Namun momen itu sudah terlanjur viral. Potongan videonya langsung beredar di berbagai platform, mulai dari TikTok hingga X (Twitter), dengan ribuan komentar dari warganet Indonesia dan Malaysia.
Reaksi Warganet: “Refleks Zaman Jokowi Masih Terpikir”
Kesalahan itu justru dianggap lucu oleh sebagian besar netizen.
Banyak yang memaklumi, mengingat Joko Widodo (Jokowi) telah menjabat selama satu dekade, sehingga nama beliau masih melekat kuat dalam konteks internasional.
“Namanya juga refleks, 10 tahun dengar ‘Presiden Jokowi’, pasti butuh waktu adaptasi,” tulis akun @hafiz_asean di X.
“Bukan salah komentator, mungkin pikirannya masih di masa Jokowi,” tambah akun lainnya dengan emoji tertawa.
Beberapa bahkan menganggap momen itu justru mengundang kehangatan diplomatik, menunjukkan transisi kepemimpinan Indonesia yang masih terus menarik perhatian dunia.
🇮🇩 Respons Santai dari Pihak Indonesia
Sumber dari delegasi Indonesia yang hadir di lokasi menyebut, Presiden Prabowo Subianto justru tersenyum tipis ketika mendengar kekeliruan itu.
Ia terlihat santai, menyalami protokol dan berjalan menuju ruang konferensi tanpa menunjukkan ekspresi terganggu.
“Beliau (Prabowo) tahu itu hanya kekeliruan spontan. Bahkan beliau sempat menertawakannya saat di dalam,” ujar salah satu pejabat dari Kemenlu RI yang tak ingin disebut namanya.
Menurutnya, insiden kecil seperti itu bukan hal baru di forum internasional, apalagi ketika transisi kepemimpinan masih berlangsung di mata dunia.
Pakar Komunikasi: “Simbol Transisi yang Masih Melekat”
Pakar komunikasi politik, Dr. Sinta Maharani, menilai momen tersebut menunjukkan bagaimana nama Jokowi masih sangat kuat secara branding internasional.
“Selama 10 tahun, Jokowi hadir di hampir semua forum global, termasuk KTT ASEAN. Jadi wajar ketika komentator atau media luar negeri masih terbiasa menyebut namanya,” jelasnya.
Namun, Sinta menambahkan bahwa momen itu juga menjadi simbol transisi kekuasaan yang berjalan damai dan dikenal dunia.
