Tambrauw – KKP Ungkap Sumber Dunia ekspor perikanan Indonesia kembali diguncang oleh kabar yang kurang menggembirakan.
Amerika Serikat, salah satu pasar utama ekspor udang Indonesia, dilaporkan menarik kembali beberapa pengiriman karena mengandung jejak radioaktif.
Kabar ini sontak membuat heboh industri perikanan nasional, mengingat udang adalah salah satu komoditas andalan ekspor RI.
Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera melakukan penyelidikan mendalam terhadap asal muasal kontaminasi tersebut.
Baca Juga : Ceburin HP Pengasuh ke Kolam Renang, Jennifer Coppen Gercep Ganti Baru
Dalam konferensi pers terbaru, KKP mengungkap bahwa mereka telah menemukan indikasi sumber radioaktif yang menyebabkan penolakan dari otoritas pangan AS.
Menurut hasil investigasi awal, paparan radioaktif pada udang kemungkinan berasal dari limbah industri yang bocor ke kawasan tambak di beberapa wilayah.
Limbah tersebut diduga mengandung unsur Cesium-137, salah satu isotop radioaktif yang biasa digunakan dalam dunia medis dan industri.
Zat ini sangat berbahaya jika masuk ke rantai makanan karena dapat menimbulkan efek jangka panjang bagi kesehatan manusia.
KKP telah mengidentifikasi beberapa titik tambak udang di wilayah pesisir yang terpapar, termasuk di kawasan Sumatera dan Sulawesi.
Investigasi lebih lanjut mengindikasikan adanya aktivitas industri di sekitar kawasan tambak yang tidak memiliki sistem pengelolaan limbah yang memadai.
KKP bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mengukur kadar radiasi secara langsung di lokasi.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebagian air tambak memiliki kadar radioaktif di atas ambang batas yang ditetapkan standar internasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti secara hukum, terutama terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
Ia menyatakan bahwa keselamatan pangan dan reputasi ekspor Indonesia tidak boleh dikorbankan oleh ulah segelintir pihak.
Pemerintah juga akan melakukan moratorium ekspor udang dari wilayah terdampak sampai situasi sepenuhnya dinyatakan aman.
Langkah ini diambil untuk mencegah kerusakan reputasi lebih lanjut di pasar global, terutama AS dan Uni Eropa yang menerapkan standar ketat.
Tak hanya itu, KKP juga tengah merancang standar baku mutu baru untuk air tambak guna memastikan tidak ada unsur logam berat atau radioaktif di dalamnya.
Asosiasi eksportir udang menyatakan keprihatinan mereka dan siap membantu pemerintah dalam penelusuran sumber kontaminasi.
Para eksportir menyadari bahwa sekali kepercayaan pasar hilang, akan sulit untuk mengembalikannya.
Sementara itu, para petambak udang lokal merasa terpukul, karena mereka menjadi korban dari pencemaran yang tidak mereka ketahui.
