Tambrauw – Pangdam Kasuari Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI Ilyas Alamsyah, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya, pada awal Agustus 2025.Dalam kunjungan tersebut, Pangdam membawa satu agenda strategis: rencana pembangunan Batalyon Teritorial di wilayah Kabupaten Tambrauw.
Kunjungan ini disambut hangat oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Tambrauw, tokoh adat, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya.
Pembangunan Batalyon Teritorial dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat kehadiran TNI di wilayah perbatasan dan pedalaman Papua Barat Daya.
Ini bukan semata soal pertahanan, tapi juga upaya mendukung pembangunan daerah dan menjaga stabilitas,” ujar Mayjen Ilyas dalam konferensi pers di Kantor Bupati Tambrauw.
Menurut Pangdam, rencana pembangunan satuan baru ini juga bertujuan mendekatkan fungsi teritorial TNI kepada masyarakat di wilayah-wilayah terpencil.
Kabupaten Tambrauw dipilih karena lokasinya yang strategis dan luas wilayahnya yang mencakup daerah pegunungan dan pesisir yang belum sepenuhnya terjangkau layanan keamanan.
Selain itu, stabilitas keamanan menjadi prasyarat penting dalam mendukung berbagai program pembangunan yang sedang berjalan di Tambrauw.
Dalam dialog bersama tokoh masyarakat, Pangdam menyampaikan bahwa pembangunan Batalyon Teritorial akan dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan sinergi dengan pemerintah daerah.
Baca juga : Mitos Alam dalam Kehidupan Masyarakat Tambrauw, Papua
“Kami tidak datang dengan senjata, tapi dengan niat membangun bersama,” katanya menegaskan.
. Tokoh adat setempat, Kepala Suku Srum, menyambut baik rencana ini dan menilai kehadiran TNI akan membawa dampak positif jika dilakukan dengan pendekatan yang humanis.
Ia berharap pembangunan satuan teritorial tidak hanya membawa aspek keamanan, tetapi juga keterlibatan dalam program sosial kemasyarakatan.
Bupati Tambrauw, Engelbertus Gabriel Kocu, dalam sambutannya menyatakan komitmen penuh mendukung langkah Kodam XVIII/Kasuari.
Kami siap bekerja sama dalam penyediaan lahan dan dukungan administratif lainnya,” ujar Bupati Kocu.
Rencana pembangunan Batalyon Teritorial ini akan mencakup fasilitas markas, asrama prajurit, sarana pelatihan, dan fasilitas penunjang lainnya.
Pangdam menegaskan bahwa semua pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam kunjungan tersebut, tim teknis dari Kodam juga turut serta untuk melakukan survei awal terhadap beberapa lokasi potensial pembangunan.
Beberapa wilayah di Distrik Sausapor dan Distrik Kebar disebut-sebut sebagai calon lokasi markas Batalyon.
Pertimbangan aksesibilitas, topografi, serta kedekatan dengan pusat permukiman menjadi faktor utama dalam penentuan lokasi.
Selain aspek militer, pembangunan ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal dalam proses konstruksi maupun operasional nantinya.














