Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Pilu Lansia Meninggal Serangan Jantung Usai Diduga Diperas Oknum Polda Sulsel

cek disini

Tambrauw – Pilu Lansia Meninggal Sebuah kabar duka dan mengejutkan datang dari Sulawesi Selatan. Seorang pria lansia dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Yang membuat publik geram, kematian lansia ini diduga dipicu oleh tekanan psikologis setelah menjadi korban pemerasan oleh oknum anggota Polda Sulsel.

Korban, yang diketahui bernama H. Amiruddin (69), merupakan warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Menurut kesaksian keluarga, H. Amiruddin mengalami stres berat setelah dimintai uang oleh oknum aparat dalam proses hukum yang tidak jelas duduk perkaranya.

Keluarga mengaku bahwa oknum tersebut meminta uang dengan dalih “pengamanan perkara” yang sedang ditangani oleh kepolisian.

Besaran uang yang diminta pun tidak kecil—mencapai puluhan juta rupiah—yang membuat korban kebingungan mencari pinjaman.

Pilu Lansia Meninggal
Pilu Lansia Meninggal

 

Baca Juga : Pipa Air Bersih Putus, Warga di Fef Kabupaten Tambrauw Tak Bisa Mandi dan Masak

Di tengah tekanan dan rasa takut, korban disebut sempat mengeluhkan dadanya sesak dan tubuhnya lemas.

Tak lama setelah itu, korban jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Dokter menyatakan bahwa H. Amiruddin meninggal dunia akibat serangan jantung mendadak, diduga karena tekanan emosional berat.

Kabar ini segera menyebar dan menuai reaksi luas dari masyarakat, baik di dunia nyata maupun media sosial.

Banyak netizen menyuarakan rasa duka dan kemarahan, menuntut agar aparat yang terlibat dalam dugaan pemerasan itu diproses hukum.

“Seharusnya polisi melindungi rakyat, bukan malah menakut-nakuti dan memeras,” tulis seorang pengguna media sosial.

Keluarga korban merasa sangat terpukul, tidak hanya karena kehilangan sosok ayah, tapi juga karena proses yang dianggap tidak adil dan merendahkan martabat korban.

Anak korban menyebut bahwa ayahnya dikenal sebagai orang jujur dan tidak pernah berurusan dengan hukum selama hidupnya.

Mereka menuntut keadilan dan meminta agar kepolisian bertindak tegas terhadap anggotanya sendiri jika terbukti bersalah.

Tak lama setelah kejadian itu mencuat, Polda Sulsel merespons dengan membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan pemerasan tersebut.

Kabid Humas Polda Sulsel menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran hukum, apalagi yang dilakukan oleh anggota kepolisian.

“Jika memang terbukti ada oknum yang menyalahgunakan wewenang, kami pastikan yang bersangkutan akan ditindak tegas,” ujarnya.

Lembaga swadaya masyarakat dan organisasi bantuan hukum pun mulai turun tangan untuk mengawal kasus ini.

Mereka mendampingi keluarga korban dan mendesak agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *